Profile

بسم الله الرحمن الرحيم

السلا م عليكم و ر حمة الله و بر كا ته

.إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيئآت أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدي

“Akan senantiasa ada di antara ummatku sekelompok orang yang tampil membela kebenaran, tidak membahayakan mereka orang-orang yang menelantarkan mereka sehingga datang (hari Kiamat) ketetapan Allah, sedangkan mereka tetap dalam keadaan demikian.” (Hadits Muslim)

Semoga dengan blog ini kita bisa saling mengingatkan dalam hal kebenaran dalam kesabaran.

jazakumullah khairan katsir kepada teman yang bersinggah untuk memberikan pelajaran untuk saya



8 thoughts on “Profile”

  1. Jazakallahu Khairan Katsiran ya akhi ats jawaban2nya , smoga kebaikan dunia akhirat akn sllu menyertai antum sekeluarga. aamiin

  2. assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh, afwan akh mo bertanya lg bbrpa hal ttng mslh seputar sholat, pertanyaan saya :
    1. saya pernah d beritahu oleh seorang sahabat jk sholat wanita lbh baek d rumah, nah krn sbntar lg bulan ramadhan dan saya ingin sholat teraweh sendiri d rumah mk saya msh bingung brpa ra’kaat yg hrs saya kerjakan dlm sholat teraweh itu. ad yg bilang 8 rakaat, 11 rakaat n 21 rakaat . maka manakah yg benar?

    2.Ketika sholat lail sprti tahajud dan ingin melanjutkan lg sholat hajad or yang laen maka mn yg lbh baek , hbs tahajud wirid dahulu baru melanjutkan sholat hajad or sholat dulu smuanya baek tahajud, hajad or yg laen baru nanti jika sdh selesai wirid?

    3. Ada anjuran bhwa berdoa yg baek itu salah satunya yaitu ktka pd sujud terakhir, nah apakah ketika berdoa pd sujud terakhir itu kita boleh pakai bhsa kita sehari2 atau khusus bhsa arab sebab saya ragu dan bingung krn berdoa pd sujud terakhir itu kan msh termasuk dlm gerakan sholat ( msh dlm posisi sholat ), mslhnya kdng dlm berdoa itu kdng jg meminta akn hal2 yg berhubungan dng kebaikan dunia jg?

    syukron akh ntuk smua jwabnya ^^

    • wa ‘alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh
      Ya, tidak mengapa para wanita shalat berjamaah masjid, sebagaimana

      banyak hadits yang memperbolehkannya seperti

      “Mereka wanita wanita Mukminah menghadiri shalat shubuh bersama

      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan berselimut dengan kain kain mereka. Kemudian para wanita itu kembali ke rumah rumah mereka hingga mereka (selesai) menunaikan shalat tanpa ada seorangpun yang mengenali mereka karena masih gelap.” (HR. Bukhari 578)

      “Apabila wanita (istri) salah seorang dari kalian meminta izin untuk ke

      masjid maka janganlah ia mencegahnya.” (HR. Bukhari 2/347 dalam Fathul Bari, Muslim 442, dan Nasa’i 2/42)

      Namun yang perlu diperhatikan adalah hendaknya bisa menjaga diri dengan memakai hijab syar’i, tidak bertabaruj, tidak memakai wangi-wangian dan menghindari sebab terjadinya fitnah. kalaupin tidak bisa demikian maka shalat di rumahnya itu lebih baik.

      Ummu Humaid berkata : “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku senang shalat bersamamu.” Nabi menjawab :“Sungguh aku tahu bahwa engkau suka shalat bersamaku, namun shalatmu di rumahmu lebih baik daripada shalatmu di masjid kaummu dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik daripada shalatmu di masjidku ini.” (HR.

      Ibnu Khuzaimah 1689, Ahmad 6/371, Ibnu Abdil Barr dalam Al Isti’ab. Kata Syaikh Abu Ishaq Al Huwaini : “Isnadnya hasan dengan syawahid.”
      Lihat Al Insyirah halaman 74)

      permasalah seputar rakaat dalam tarawih : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya dengan 11 rakaat sebagaimana banyak hadist yang menyebutkan “Tidaklah (Rasulullah shallallahu alaihi wasallam) melebihkan (jumlah rakaat) pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada selain bulan Ramadhan dari 11 rakaat.” (HR. Al-Imam Al-Bukhari)

      ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam hadits di atas mengisahkan tentang
      jumlah rakaat shalat malam Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang telah beliau saksikan sendiri yaitu 11 rakaat, baik di bulan Ramadhan atau bulan lainnya. “Beliaulah yang paling mengetahui tentang keadaan Nabi shallallahu alaihi wasallam di malam hari dari lainnya.” (Fathul Bari, 4/299)
      adapun bila ingin melanjutkan sholat sunnah lainnya maka diperbolehkan asalkan tidak melalukan sholat witir kembali.

      Wallahu a’lam

      saya tidak pernah mendapati adanya dalil shahih yang menganjurkan shalat hajat. Oleh karena seorang muslim hendaknya mengamalkan amalan yang ada dalilnya dan meninggalkan amalan-amalan yang tidak ada dalilnya. Ahamdulillah disana ada cara yang lebih baik bagi kita untuk memenuhi hajat kita, yaitu dengan cara berdoa kepada Allah, terutama di waktu dan keadaan yang mustajab. ataupun berdoa ketika selesai sholat tahajud disepertiga malam merupakan salah satu yang mustajab.

      adapun berdoa dengan memakai bahasa selain bahasa arab diPERBOLEHKAN asalkan doa tersebut bukan doa yang mat’sur atau yang terdapat dalam nash Alquran dan Hadits. Namun, ketika hendak berdoa dalam shalat, selayaknya memilih doa yang terdapat dalam hadits yang sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam rangka mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

      Allahu a’lam

  3. assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
    afwan mo bertanya ketika habis selesai sholat witir kadang saya membaca doa ini
    Subhaanal malikil qudduusi (rabbul malaaikati warruh) 3x apakah bacaan doa d atas itu d sunahkan dan d haruskan ataukah ada doa yang laenya dan bisa juga menggunakan doa sesuai dengan kemampuan kita? syukron atas jawabanya

    • @ipuet Lestarie
      wa’alaykumussalam warohmatullahi wabarokatuh
      doa tersebut memang disunnahkan untuk dibaca ketika selesai menunaikan sholat witir diriwayatkan dari imam ahmad dam an nasa’i

      “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah shalat witir tiga rakaat, pada rakaat pertama beliau membaca: “Sabbihisma rabbikal a’laa (surah Al A’la).” Pada rakaat kedua membaca: “Qul ya ayyuhal kafirun (surah Al Kaafiruun), ” dan pada rakaat ketiga beliau membaca “Qul huwallahu ahad (surah Al Ikhlas).” Lalu beliau qunut sebelum ruku’. Setelah selesai, beliau membaca: “SUBHANAL MALIKIL QUDDUS” sebanyak tiga kali. Beliau memanjangkan pada yang terakhir kalinya.” (HR. An-Nasai: 3/235 dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasai: 1/371-372)

      adapun sunnah yg lainnya ketika melakukan sholat witir adalah melakukan qunut.
      sebagimana Al-Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhu riwayat Abu Daud, At-Tirmidzy, An-Nasa`i, Ibnu Majah dan lain-lainnya, beliau berkata :

      “ALLAAHUMMAH DINII FIIMAN HADAIT, WA ‘AAFINII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA A’THAIT, WA QINII SYARRA MAA QADHAIT, INNAKA TAQDHII WA LAA YUQDHAA ‘ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, WA LAA YA’IZZU MAN ‘AADAIT, TABAARAKTA RABBANAA WA TA’AALAIT (Ya Allah, berilah aku petunjuk diantara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan diantara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku diantara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi).” (HR. Abu Daud no. 1425, At-Tirmizi no. 464, An-Nasai no. 1746, Ibnu Majah no. 1178, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Misykah: 1/398).

  4. assalamu’alykum
    jayyid jayyid kak, ini blog umum kan? bukan buat ikhwan aja…

    • lu2walmarjan said:

      ‘alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh
      na’am, silahkan dek…semoga ada manfaat nya, afwan udah lama gak update nih

  5. alhamdulillah zein zein…..

Tinggalkan Balasan ke lu2walmarjan Batalkan balasan